Untuk melakukan pendampingan komunitas, seorang pendamping terlebih dahulu menentukan kegiatan apa yang harus dilakukan di komunitas sebagai titik masuk kegiatannya. Kegiatan pendampingan sebagai titik awal merupakan mesti bertumpu pada isu konkret atau persoalan nyata yang dihadapi langsung oleh komunitas. Jangan sampai pendamping masuk komunitas—apa lagi jika komunitas itu baru- dengan membawa isu atau kegiatan yang sama sekali di luar pesoalan kongkret mereka. Oleh karena itu tiap pendamping distaratkan mempunyai pendekatan tertentu dalam dalam melakukan pendampingan. Dari pengalaman yang ada, terdapat tiga pendekatan dalam melakukan pendampingan komunitas pedesaan. Ketiga pendekatan tersebut adalah berikut : (a) pendekatan berdasarkan isu-isu konkret yang dihadapi komunitas : (b) pendekatan berdasrkan sosial-ekonomi ; dan (c) pendekatan berdasarka keagamaan.
Karakteristik Pendampingan
Lingkaran Aksi – Releksi – Aksi
Pendampingan selalu dimulai dengan dan di bangun dari isu-isu lokal, kecil, dan konkret yang ada di pedesaan. Isu-isu lokal, kecil, dan yang konret inilah yang sesungguhnya mudah di pahami oleh masyarakat. Pendamping diharapkan tidak terlalu mengangkat isu-isu abstrak yang sukar di pahami.
Oleh rakyat pedesaan. Apalagi pada pendampingan awal. Kerja – kerjapendampingan ini membutuhkan intensitas dan disiplin diri yang tinggi. Dari melihat situasi timpang desa, identiikasi isu, mengecek kebenaran, memutuskan untuk aksi dan mengevaluasi dan releksi setelah aksi. Pendampingan merupakan lingkaran dinamis sehingga isu-isu yang di bangun bergulir dari tingkat lokal ke nasional, dari konrket ke abstrak.
Penumbuhan Kesadaran Rakyat : Belajar dari Pngalaman
Titik sentral pendampingan adalah menumbuhkan dan mengembangkan kesadaran rakyat yang akhirnya memotiasinya untuk melakukan aksi mengubah realitas. Kesadaran tak bisa si raih dari bangku-bangku sekolah atau hanya menghafal teori-teori yang ada dibuku atau dengan melamun.
Kesadaran hanya bisa tumbuh dan berkembang melalui aksi. Oleh karena itu, dalam pendampingan selalu di tekankan agar belajar dari aksi-aksi konkret dan memperkaya pengetahuan dan pengalaman dari aksi yang terus-menerus. Malalui hubungan dialektika teori dan aksi,maka kesadaran rakyat bertumbuh dan berkembang secara progresif.
Partisipasi dan Basis Massa
Organisasi rakyat akan kuat bila mendapat dukungan penuh massanya. Tampa dukungan massanya, tentu organisasi tersebut sekedar menjadi organisasi ”papan nama”. Namun demikian, jumlah massa yang besar saja tak cukup apabila mereka tidak dilibatkan atau melibatkan diri secara aktif dalam stiap kegiatan maupun penganbilan keputusan. Perubahan harus di capai melalui proses pelibatan seluruh anggota komunitas dalam kegiatan organisasi.
Kepemimpinan Demokratis
Pendampingan komunitas bukanlah orang atau individu yang bekerja sendiri atu perseorangan. Kerja-kerja pendampingn adalah kerja kelompok yang terpadu. Kepemimpinan demokratis menempatkan keputusan organisasi ditangan massa-anggota bukan di tangan pengurus atau elite organisasi.
Segala rencana, kegitan, dan keputusan ditentukan secara kolektif atau bersama-sama, bukan oleh pemimpin. Pemimpin organisasi hanya dapat diterima, tumbuh dan diuji-coba melalui aksi dari pada sekdar ditunjuk atau diseleksi oleh pihak luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar